Sabtu, 25 Januari 2014

Makalah Akhlak Mulia tentang Sopan Santun


MAKALAH
SOPAN SANTUN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhak Mulia Tahun Pelajaran 2012/2013

Disusun :
     Santi Mulyawati
     NIS. 10.11.0680



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AS-SAABIQ
PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI  PERKANTORAN
TASIKMALAYA
2013
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan formal, informal dan non-formal. Penerapan pendidikan akhlak pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar kualitas anak yang berakhlak mulia sebagai bekal khusus bagi dirinya, umumnya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan agama.
Betapa banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada moral dan pendidikan yang buruk dalam masyarakat, dan kenyataan kehidupan yang pahit penuh dengan “kegilaan”, betapa banyak sumber kejahatan dan kerusakan yang menyeret mereka dari berbagai sudut dan tempat berpijak.
Berdasarkan permasalahan diatas, jika para orang tua ataupun pendidik tidak dapat memikul tanggung jawab dan amanat yang diberikan pada anak, dan pula tidak mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelainan pada anak-anak serta upaya penanggulangannya maka akan terlihat suatu generasi yang bergelimang dosa dan penderitaan dalam masyarakat. Oleh karena itu, dapat dilakukan dengan mengetahui atau memahami bagaimana kita mendidik dengan cara yang benar kepada anak, ataupun sesama muslim dari berbagai sumber buku, membuka internet, maupun bertanya kepada orang yang lebih tahu, sehingga kita tertarik untuk mempelajari dan mengajari adab sopan santun.
Terkait dengan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Sopan Santun” sebagai langkah perluasan pengetahuan dan wawasan tentang adab sopan santun.
B.     Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan Sopan Santun?
2.   Apa sanksi bagi yang melanggar norma kesopanan?
3.   Sebutkan contoh sopan sopan dalam kehidupan sehari-hari!
4.   Jelaskan hadist yang menjelaskan tentang sopan santun!

C.        Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa arti sopan santun dalam kehidupan sehari-hari,
2.      untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sopan santun,
3.      untuk mengetahui bagaimana pentingnya sopan santun, dan
4.      untuk dipaktikan dalam kehidupan sehari-hari kepada setiap orang.
D.       Kegunaan Makalah
1.      Secara Teoritis
Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pembelajaran dan memperluas pengetahuan atau wawasan bagi kita semua.
2.      Secara Praktis
Secara praktis, makalah ini berguna untuk bekal atau untuk dipraktikan di masyarakat/sesama muslim.


BAB II
ISI
A.       Landasan Teoretis
1.      Pengertian
Pengertian Sopan Santun dinyatakan Abdul Muhammad Nur Hafizh (1988:9) menyatakan Sopan Santun adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Pendapat lain mengenai Sopan Santun dikemukakan  oleh Erislan (2005) menyatakan Sopan Santun adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat itu.
2.      Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan
Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan dinyatakan Abdul Muhammad Nur Hafizh (1988:9) menyatakan Sanksi bagi yang melanggar norma kesopanan diantaranya mendapat cemoohan, di cela, di hina, dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan, dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.
B.     Pembahasan
1.      Pengertian Sopan Santun
Berdasarkan pernyataan dari Muhammad Nur Hafizh dan Erislan, penulis dapat menyimpulkan bahwa kedua pengertian tersebut memiliki pandangan yang sama. Muhammad Nur Hafizh memandang sopan santun sebagai adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Sedangkan Erislan memandang bahwa sopan santun dikatakan sebagai suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat itu.
Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa sopan santun adalah suatu sikap atau budi pekerti yang baik dan ramah terhadap orang lain.
2.      Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan
Sanksi bagi yang melanggar norma kesopana antara lain sebagai berikut :
a.    mendapat cemoohan,
b.   dicela,
c.    dihina,
d.   dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan
e.    dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.
3.      Contoh Sopan Santun
     Contoh sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut:
a.    Menghormati orang yang lebih tua.
b.   Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
c.    Tidak meludah di sembarang tempat.
d.   Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
e.    Memakai pakaian yang dapat menutup aurat.
f.    Tidak menyela pembicaraan.
4.      Pinsip-Prinsip Berbahasa Sopan Santun
     Berdasarkan penelitian, terdapat siswa berbahasa santun dan tidak santun di sekolah, sekolah sementara belum memiliki strategi untuk mengembangkan pendidikan nilai berbahasa. Berdasar penelitian ditemukan enam prinsip berbahasa santun dalam Al Quran, yaitu qaulan sadiria, qaulan ma'rufa, qaulan baligha, qaulan maysura, qaulan karima, dan qaulan layyina. Dari enam prinsip tersebut ditemukan dua puluh enam nilai berbahasa santun yang dapat dijadikan rujukan dalam pendidikan berbahasa santun di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
     Prinsip kesopanan menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan sopan, yaitu bijaksana, mudah diterima, murah hati, rendah hati, cocok, dan simpatik.
                Sejalan dengan itu, dalam ajaran Islam ada yang disebut dengan dosa lisan. Dalam Q.S. Al Qalam [68]: 10-11), "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi menghina. Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah". Larangan itu dipertegas lagi oleh dua hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadis pertama berbunyi, "Orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaknya berkata baik. Atau, (jika tidak bisa) lebih baik diam". Bunyi hadis kedua, "Orang yang disebut Muslim adalah orang yang bisa menjaga tangannya dan lisannya (dari menyakiti Muslim lain)". Begitulah ajaran agama mengatur etika dan anjuran berbahasa dengan baik dalam lehidupan.
Anjuran tersebut juga relevan dengan pepatah lama yang menyebutkan lidah atau lisan bagaikan pedang. Jika lisan telah mengibaskan ketajaman mata pedangnya di hati, rasa sakit dan lukanya akan berbekas untuk waktu yang lama. Penyimpangan (deviasi) prinsip-prinsip tersebut dapatlah memicu timbulnya kekerasan. Sebagai contoh, berbicara kasar, berbicara saja tanpa tindakan, berbicara bohong, berbicara dengan keras, tidak jelas, menyakitkan, menyinggung perasaan, merendahkan orang lain, dan tidak transparan.
Dalam praktik sehari-hari, perilaku berbahasa yang tidak mengindahkan nilai-nilai dan hakikat fungsi bahasa seperti itu semakin banyak ditemukan di masyarakat kita saat ini. Perilaku yang tidak terpuji ini ironisnya banyak dilakukan di alam reformasi. Apakah ini merupakan cerminan dari euforia demokrasi yang kebablasan. Entah apa. Perilaku berbahasa yang buruk itu dilakukan oleh semua lapisan: golongan bawah, golongan menengah, bahkan elite politik negeri ini. Sindir-menyindir, saling menghujat, provokasi, dan saling mengancam tidak asing terdengar keluar dari mulut para pemimpin.
"Mulutmu harimaumu", itu kata pepatah yang masih tetap relevan. Akibat dari penggunaan bahasa yang tidak terpuji itu kini masyarakat dan elite politik mudah sekali bermusuhan, melakukan tindak anarkis, merusak, dan lain sebagainya.Pendek kata, negeri ini sangat rentan dan rawan dengan konflik-konflik, friksi-friksi, perkelahian, pembunuhan, dan perusakan yang tak berkesudahan.


BAB III
PENUTUP
A.       Simpulan

1.      Sopan santun adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat itu.
2.      Sanksi bagi yang melanggar norma kesopanan yaitu mendapat cemoohan, dicela, dihina, dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan, dan dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.
3.      Contoh sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghormati orang yang lebih tua, tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong, tidak meludah di sembarang tempat, menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan, memakai pakaian yang dapat menutup aurat, dan tidak menyela pembicaraan.
4.      Prinsip berbahasa santun dalam Al Quran, yaitu qaulan sadiria, qaulan ma'rufa, qaulan baligha, qaulan maysura, qaulan karima, dan qaulan layyina.

B.   Saran
Hendaklah Guru dan orang tua selalu memberikan perhatian yang jenuh kepada anak-anak dalam membina akhlak bukan hanya menyuruh anak agar melakukan perbuatan yang baik tetapi hendaklah Guru dan orang tua selalu memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya
Serta Guru dan orang tua tampil selalu tauladan baik, membiasakan berbagai bacaan dan menanamkan kebiasaan memerintah melakukan kegiatan yang baik, menghukum anak apabila bersalah, memuji apabila berbuat baik, menciptakan suasana yang hangat yang religius (membaca Al-Qur'an, sholat berjamaah, memasang kaligrafi, Do'a-Do'a dan ayat-ayat Al-Qur'an), menghapal, menumbuhkan gairah bertanya dan berdialog.
Serta bagi siswa-siswi SMK As-Saabiq lebih dijaga lagi ucapannya, dan selalu menerapkan sikap ramah atau sopan santun kepada Guru maupun sesama teman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar