MAKALAH
SOPAN SANTUN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhak Mulia Tahun Pelajaran 2012/2013
Disusun :
Santi Mulyawati
NIS. 10.11.0680
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AS-SAABIQ
PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
TASIKMALAYA
2013
SOPAN SANTUN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhak Mulia Tahun Pelajaran 2012/2013
Disusun :
Santi Mulyawati
NIS. 10.11.0680
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AS-SAABIQ
PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
TASIKMALAYA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan
dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan formal,
informal dan non-formal. Penerapan pendidikan akhlak pada anak sebaiknya
dilakukan sedini mungkin agar kualitas anak yang berakhlak mulia sebagai bekal
khusus bagi dirinya, umumnya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan agama.
Betapa
banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret
mereka pada moral dan pendidikan yang buruk dalam masyarakat, dan kenyataan
kehidupan yang pahit penuh dengan “kegilaan”, betapa banyak sumber kejahatan
dan kerusakan yang menyeret mereka dari berbagai sudut dan tempat berpijak.
Berdasarkan
permasalahan diatas, jika para orang tua ataupun pendidik tidak dapat memikul
tanggung jawab dan amanat yang diberikan pada anak, dan pula tidak mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelainan pada anak-anak serta upaya
penanggulangannya maka akan terlihat suatu generasi yang bergelimang dosa dan
penderitaan dalam masyarakat. Oleh karena itu, dapat dilakukan dengan
mengetahui atau memahami bagaimana kita mendidik dengan cara yang benar kepada
anak, ataupun sesama muslim dari berbagai sumber buku, membuka internet, maupun
bertanya kepada orang yang lebih tahu, sehingga kita
tertarik untuk mempelajari dan mengajari adab sopan santun.
Terkait dengan
permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Sopan
Santun” sebagai langkah perluasan pengetahuan dan wawasan tentang adab sopan
santun.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Sopan Santun?
2. Apa
sanksi bagi yang melanggar norma kesopanan?
3. Sebutkan
contoh sopan sopan dalam kehidupan sehari-hari!
4. Jelaskan
hadist yang menjelaskan tentang sopan santun!
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa arti sopan santun
dalam kehidupan sehari-hari,
2.
untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang sopan santun,
3.
untuk mengetahui bagaimana pentingnya
sopan santun, dan
4. untuk
dipaktikan dalam kehidupan sehari-hari kepada setiap orang.
D. Kegunaan
Makalah
1. Secara
Teoritis
Secara
teoritis, makalah ini berguna sebagai
pembelajaran dan memperluas pengetahuan atau wawasan bagi kita semua.
2. Secara
Praktis
Secara praktis, makalah ini berguna untuk bekal atau
untuk dipraktikan di masyarakat/sesama muslim.
BAB II
ISI
A.
Landasan
Teoretis
1.
Pengertian
Pengertian Sopan
Santun dinyatakan
Abdul Muhammad Nur Hafizh (1988:9) menyatakan Sopan Santun
adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari –
hari. Pendapat lain mengenai Sopan Santun dikemukakan oleh Erislan (2005) menyatakan Sopan Santun
adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok
manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari
masyarakat itu.
2. Sanksi
bagi pelanggar norma kesopanan
Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan dinyatakan Abdul
Muhammad Nur Hafizh (1988:9) menyatakan Sanksi bagi yang melanggar norma
kesopanan diantaranya mendapat
cemoohan, di cela, di hina, dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan,
dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.
B. Pembahasan
1. Pengertian Sopan Santun
Berdasarkan pernyataan dari Muhammad
Nur Hafizh dan Erislan, penulis dapat menyimpulkan bahwa kedua pengertian
tersebut memiliki pandangan yang sama. Muhammad Nur Hafizh memandang sopan
santun sebagai adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam
kehidupan sehari – hari. Sedangkan Erislan memandang bahwa sopan santun
dikatakan sebagai suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan
sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan
sehari-hari masyarakat itu.
Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa
sopan santun adalah suatu sikap atau budi pekerti yang baik dan ramah terhadap
orang lain.
2.
Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan
Sanksi bagi yang melanggar norma
kesopana antara lain sebagai berikut :
a. mendapat
cemoohan,
b. dicela,
c. dihina,
d. dikucilkan
dan diasingkan dari pergaulan
e.
dipermalukan di lingkungan sekitar/di masyarakat.
3. Contoh
Sopan Santun
Contoh
sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut:
a. Menghormati orang yang lebih
tua.
b. Tidak berkata-kata kotor,
kasar, dan sombong.
c. Tidak meludah di sembarang
tempat.
e. Memakai pakaian yang dapat
menutup aurat.
f. Tidak
menyela pembicaraan.
4. Pinsip-Prinsip
Berbahasa Sopan Santun
Berdasarkan
penelitian, terdapat siswa berbahasa santun dan tidak santun di sekolah,
sekolah sementara belum memiliki strategi untuk mengembangkan pendidikan nilai
berbahasa. Berdasar penelitian ditemukan enam prinsip berbahasa santun dalam Al
Quran, yaitu qaulan sadiria, qaulan ma'rufa, qaulan baligha, qaulan maysura,
qaulan karima, dan qaulan layyina. Dari enam prinsip tersebut ditemukan dua
puluh enam nilai berbahasa santun yang dapat dijadikan rujukan dalam pendidikan
berbahasa santun di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Prinsip kesopanan
menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan sopan, yaitu bijaksana,
mudah diterima, murah hati, rendah hati, cocok, dan simpatik.
Sejalan dengan itu, dalam ajaran Islam ada yang disebut
dengan dosa lisan. Dalam Q.S. Al Qalam [68]: 10-11), "Dan janganlah kamu
ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi menghina. Yang banyak mencela,
yang kian kemari menghambur fitnah". Larangan itu dipertegas lagi oleh dua
hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadis pertama berbunyi,
"Orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaknya berkata baik.
Atau, (jika tidak bisa) lebih baik diam". Bunyi hadis kedua, "Orang
yang disebut Muslim adalah orang yang bisa menjaga tangannya dan lisannya (dari
menyakiti Muslim lain)". Begitulah ajaran agama mengatur etika dan anjuran
berbahasa dengan baik dalam lehidupan.
Anjuran
tersebut juga relevan dengan pepatah lama yang menyebutkan lidah atau lisan
bagaikan pedang. Jika lisan telah mengibaskan ketajaman mata pedangnya di hati,
rasa sakit dan lukanya akan berbekas untuk waktu yang lama. Penyimpangan
(deviasi) prinsip-prinsip tersebut dapatlah memicu timbulnya kekerasan. Sebagai
contoh, berbicara kasar, berbicara saja tanpa tindakan, berbicara bohong,
berbicara dengan keras, tidak jelas, menyakitkan, menyinggung perasaan,
merendahkan orang lain, dan tidak transparan.
Dalam
praktik sehari-hari, perilaku berbahasa yang tidak mengindahkan nilai-nilai dan
hakikat fungsi bahasa seperti itu semakin banyak ditemukan di masyarakat kita
saat ini. Perilaku yang tidak terpuji ini ironisnya banyak dilakukan di alam
reformasi. Apakah ini merupakan cerminan dari euforia demokrasi yang
kebablasan. Entah apa. Perilaku berbahasa yang buruk itu dilakukan oleh semua
lapisan: golongan bawah, golongan menengah, bahkan elite politik negeri ini.
Sindir-menyindir, saling menghujat, provokasi, dan saling mengancam tidak asing
terdengar keluar dari mulut para pemimpin.
"Mulutmu
harimaumu", itu kata pepatah yang masih tetap relevan. Akibat dari
penggunaan bahasa yang tidak terpuji itu kini masyarakat dan elite politik
mudah sekali bermusuhan, melakukan tindak anarkis, merusak, dan lain
sebagainya.Pendek kata, negeri ini sangat rentan dan rawan dengan
konflik-konflik, friksi-friksi, perkelahian, pembunuhan, dan perusakan yang tak
berkesudahan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Sopan santun adalah suatu norma
hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam
masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat itu.
2. Sanksi
bagi yang melanggar norma kesopanan yaitu mendapat cemoohan, dicela, dihina,
dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan, dan dipermalukan di lingkungan
sekitar/di masyarakat.
3. Contoh sopan santun dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu menghormati orang yang
lebih tua, tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong, tidak meludah di
sembarang tempat, menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan,
memakai pakaian yang dapat menutup aurat, dan tidak menyela pembicaraan.
4. Prinsip berbahasa santun dalam Al Quran, yaitu
qaulan sadiria, qaulan ma'rufa, qaulan baligha, qaulan maysura, qaulan karima,
dan qaulan layyina.
B.
Saran
Hendaklah
Guru dan orang tua selalu memberikan perhatian yang jenuh kepada anak-anak dalam
membina akhlak bukan hanya menyuruh anak agar melakukan perbuatan yang baik
tetapi hendaklah Guru dan orang tua selalu memberikan contoh yang baik bagi
anak-anaknya
Serta Guru dan orang tua tampil selalu tauladan baik, membiasakan berbagai bacaan dan menanamkan kebiasaan memerintah melakukan kegiatan yang baik, menghukum anak apabila bersalah, memuji apabila berbuat baik, menciptakan suasana yang hangat yang religius (membaca Al-Qur'an, sholat berjamaah, memasang kaligrafi, Do'a-Do'a dan ayat-ayat Al-Qur'an), menghapal, menumbuhkan gairah bertanya dan berdialog.
Serta Guru dan orang tua tampil selalu tauladan baik, membiasakan berbagai bacaan dan menanamkan kebiasaan memerintah melakukan kegiatan yang baik, menghukum anak apabila bersalah, memuji apabila berbuat baik, menciptakan suasana yang hangat yang religius (membaca Al-Qur'an, sholat berjamaah, memasang kaligrafi, Do'a-Do'a dan ayat-ayat Al-Qur'an), menghapal, menumbuhkan gairah bertanya dan berdialog.
Serta bagi
siswa-siswi SMK As-Saabiq lebih dijaga lagi ucapannya, dan selalu menerapkan
sikap ramah atau sopan santun kepada Guru maupun sesama teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar